Status Kesehatan
Silahkan masukan NIK dan Nama bunda untuk melihat riwayat pendampingan bunda
* Khusus ibu hamil kota semarang yang telah didampingi oleh petugas kesehatan
Tools
Prediksi Persalinan
Hitung perkiraan tanggal persalinan ibu
Kalender Masa Subur
Hitung perkiraan tanggal persalinan ibu
Layanan Sayang Bunda
Pendampingan Hamil
Some representative placeholder content for the three columns of text below the carousel. This is the first column.
Konsultasi Kehamilan
Another exciting bit of representative placeholder content. This time, we've moved on to the second column.
Sarana Kesehatan
And lastly this, the third column of representative placeholder content.
Artkel Kesehatan
And lastly this, the third column of representative placeholder content.
Kehamilan memang tergantung pada berbagai faktor, yang tidak jarang sulit untuk diprediksi. Namun, ada beberapa cara agar cepat hamil setelah menikah, yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang mendapatkan keturunan. Perlu diketahui, peluang setiap perempuan untuk hamil adalah 15-25 persen setiap bulannya. Perempuan berpeluang besar untuk hamil jika berhubungan seks ketika masuk masa subur, yaitu saat ovarium melepaskan sel telur (ovulasi). Tips Agar Cepat Hamil Sel telur tersebut akan bertahan hidup selama 12-24 jam setelah dilepaskan. Proses ini terjadi sekitar 14 hari setelah hari pertama masa haid, jika seseorang memiliki siklus normal selama 28 hari. Atau, lebih tepatnya 12-14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya bagi yang memiliki siklus haid yang tidak teratur. Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehat Kota Semarang Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang MG Setos Jl. Inspeksi Gajahmada , Sekayu, Semarang Telp 024-8415269-8318070
Kesehatan Ibu Hamil
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lebih rendah dari berat badan bayi rata-rata. Bayi dinyatakan mengalami BBLR jika beratnya kurang dari 2,5 kilogram, sedangkan berat badan normal bayi yaitu di atas 2,5 atau 3 kilogram. Sementara pada bayi yang lahir dengan berat kurang dari 1,5 kilogram, dinyatakan memiliki berat badan lahir sangat rendah. BBLR dapat terjadi ketika bayi lahir secara prematur dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (belum cukup bulan), atau bayi mengalami gangguan perkembangan dalam kandungan. Berdasarkan data Badan Litbang Kementrian Kesehatan Indonesia pada tahun 2014, sekitar 10 persen bayi lahir dengan berat badan rendah, dan jumlah paling banyak terjadi di Sulawesi Tengah, yaitu 17 persen. Bayi dengan berat badan lahir rendah ini rentan sakit atau mengalami infeksi, Sedangkan dalam jangka panjang, bayi tersebut berisiko mengalami keterlambatan perkembangan motorik atau kemampuan dalam belajar. Semakin rendah berat badan lahir bayi, maka semakin banyak masalah medis yang akan dihadapi, apalagi jika bayi tersebut terlahir prematur. Ciri dan Gejala Berat Badan Lahir Rendah Selain memiliki berat badan lahir yang lebih rendah dari bayi normal, bayi BBLR juga akan tampak: Lebih kurus. Memiliki lemak tubuh yang lebih sedikit. Memiliki ukuran kepala yang besar dibanding ukuran tubuh lainnya. Bayi BBLR juga sering dilahirkan secara prematur. Masalah yang umum ditemui pada bayi seperti ini adalah: Memiliki kadar gula dalam darah yang rendah (hipoglikemia). Memiliki masalah dalam menyusu. Memiliki hambatan dalam menaikkan berat badan. Kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat pada temperatur yang normal. Memiliki terlalu banyak sel darah merah yang membuat darah terlalu kental (polisitemia). Penyebab Berat Badan Lahir Rendah Banyak kondisi yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Penyebab utama dan yang paling banyak terjadi adalah kelahiran prematur, yaitu persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur tidak sempat mengalami pertumbuhan pesat yang terjadi pada trimester akhir kehamilan. Maka dari itu, bayi tersebut cenderung memiliki berat badan rendah dan bertubuh kecil. Di samping kelahiran prematur, kondisi lain yang dapat membuat bayi berisiko lahir dengan barat badan rendah adalah: Intrauterine growth restriction. Pada kondisi ini, bayi tidak tumbuh dengan baik saat berada dalam kandungan. Masalah ini dapat dipicu oleh gangguan pada plasenta yang menghambat pertumbuhan bayi akibat tidak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Komplikasi selama kehamilan, misalnya ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi. Janin menderita kondisi medis bawaan. Bayi kembar. Bayi kembar sering lahir dengan berat badan rendah dan prematur, karena tidak banyak ruang dalam rahim untuk kedua janin. Usia ibu hamil masih muda. Ibu hamil dengan usia kurang dari 15 tahun berisiko tinggi memiliki bayi Ibu hamil mengalami malnutrisi. Ibu hamil menggunakan NAPZA atau minum minuman beralkohol. Ibu hamil memiliki masalah emosi selama kehamilan. Diagnosis Berat Badan Lahir Rendah Diagnosis berat badan lahir rendah (BBLR) dapat diperkirakan oleh dokter kandungan sejak masa kehamilan. Saat pemeriksaan kehamilan rutin, dokter akan mengamati perkembangan ukuran dan berat badan janin dalam rahim, dan membandingkannya dengan usia kehamilan. Metode pemeriksaan yang umumnya dilakukan adalah USG kehamilan. Diagnosis BBLR dapat ditetapkan pada saat bayi lahir, jika berat badannya kurang dari 2,5 kg. Penanganan Berat Badan Lahir Rendah Hampir seluruh bayi BBLR memerlukan perawatan di rumah sakit setelah lahir. Penanganan dapat dilakukan sesuai dengan usia kehamilan, kondisi kesehatan, serta respons bayi terhadap pengobatan atau prosedur tertentu. Untuk bayi BBLR dengan komplikasi tertentu, seperti paru-paru yang belum matang atau masalah pada usus, maka bayi tersebut perlu dirawat di ruang perawatan intensif neonatal (NICU). Di ruang ini, petugas medis akan membaringkan bayi di tempat tidur yang suhunya telah diatur, serta memberikan susu dengan teknik dan alat khusus. Bayi baru diperbolehkan pulang setelah komplikasi dapat diatasi dan ibunya dapat memberikan ASI secara normal. Untuk bayi BBLR, dokter sangat menganjurkan pemberian ASI, karena dapat mendukung pertumbuhan dan kenaikan berat badan. Jika ibunya tidak bisa memberikan ASI, bayi dapat diberikan ASI dari donor. Bayi BBLR yang lahir tanpa komplikasi dapat mengejar ketertinggalan pertumbuhannya seiring waktu. Namun pada saat dewasa, kebanyakan bayi BBLR berisiko mengalami berat badan berlebih atau obesitas, serta berisiko menderita diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Beberapa bayi BBLR juga dapat mengalami keterlambatan perkembangan mental. Komplikasi Berat Badan Lahir Rendah Komplikasi yang dapat timbul akibat berat badan lahir rendah (BLBR), antara lain adalah: Gangguan perkembangan paru-paru atau organ lainnya. Masalah pernapasan, seperti sindrom gangguan pernapasan bayi. Masalah neurologis, seperti perdarahan di dalam otak. Masalah gastrointestinal, seperti necrotizing enterocolitis. Kematian mendadak. Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehat Kota Semarang Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang MG Setos Jl. Inspeksi Gajahmada , Sekayu, Semarang Telp 024-8415269-8318070
Ibu Nifas
Kehamilan selama 9 bulan sangat penting diperhatikan. Bahkan, setiap minggunya janin dalam kandungan melakukan berbagai perkembangan penting. Untuk itu, penting bagi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Nutrisi sangat berperan dalam mendukung setiap pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan janin dalam kandungan, mulai dari awal kehamilan sampai ibu melahirkan. Lalu, apa saja nutrisi trimester pertama kehamilan yang penting untuk dipenuhi ibu hamil? Apa yang terjadi selama trimester pertama kehamilan? Trimester pertama kehamilan berlangsung dari minggu pertama sampai minggu ke-13 kehamilan. Ini merupakan minggu-minggu penting bagi perkembangan janin Anda. Mulai dari terjadinya pembuahan, lalu sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim. Kemudian sekitar minggu ke-5 kehamilan merupakan masa embrio (di mana otak, sumsum tulang belakang, jantung, dan organ lain mulai terbentuk). Pada minggu selanjutnya bagian-bagian tubuh bayi juga mulai terbentuk, seperti kepala, mata, mulut, leher, kaki, tangan, dan lainnya. Melihat banyaknya perkembangan penting janin tersebut, sehingga penting bagi ibu hamil untuk memenuhi nutrisi pada minggu-minggu trimester pertama kehamilan. Ini sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi kedepannya. Kekurangan nutrisi penting pada masa ini dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan awal bayi. Akibat ini bisa menjadi permanen sampai bayi lahir. Apa saja nutrisi trimester pertama kehamilan yang penting bagi ibu hamil? Beberapa nutrisi trimester pertama yang penting dan harus dipenuhi ibu hamil adalah: 1. Folat Folat sangat diperlukan pada trimester pertama kehamilan. Bahkan, sangat disarankan untuk memenuhi nutrisi ini sebelum hamil. Mengapa? Karena pada awal kehamilan folat sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Kekurangan asupan folat pada trimester pertama kehamilan dapat mengakibatkan bayi mengalami cacat lahir. Anda bisa mendapatkan folat dari sayuran hijau (seperti bayam, kale, asparagus, dan brokoli), buah sitrus (seperti jeruk), dan kacang-kacangan. Beberapa dari Anda mungkin juga perlu mendapatkan suplemen asam folat saat hamil (sesuai rekomendasi dokter). 2. Protein Fungsi utama protein adalah sebagai zat pembangun tubuh, di mana dibutuhkan untuk membentuk sel-sel baru dan juga untuk memperbaiki sel-sel. Sehingga, protein sangat diperlukan pada trimester pertama kehamilan, di mana banyak terjadi perkembangan sel, jaringan, dan organ pada janin. Protein bisa Anda dapatkan dengan mudah, dari telur, tahu, tempe, ikan, ayam, daging, kacang-kacangan, susu, dan produk susu. Dalam sehari, Anda perlu mengonsumsi makanan sumber protein setidaknya 2-3 porsi. 3. Vitamin A Kebutuhan vitamin Anda sedikit meningkat pada saat kehamilan.Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan penglihatan bayi, juga untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Vitamin A juga dibutuhkan untuk perkembangan sel-sel bayi dalam kandungan. Anda bisa mendapatkan vitamin Anda dari sayuran dan buah-buahan. Sebaiknya hindari konsumsi ati dan produknya (seperti minyak hati ikan kod). Kandungan vitamin A yang sangat tinggi dalam ati justru dapat membahayakan kehamilan. Anda mungkin tidak butuh untuk mengonsumsi suplemen vitamin A. 4. Kalsium dan vitamin D Kedua nutrisi ini dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan tulang dan giginya. Kalsium juga membantu melancarkan peredaran darah, serta kerja sistem otot dan saraf. Anda bisa memeroleh kalsium dari susu dan produknya, seperti keju dan yogurt. Sayuran tertentu juga mengandung kalsium, seperti brokoli dan kale. Kalsium juga bisa didapatkan dari ikan yang dimakan bersama tulangnya, seperti ikan teri, sarden, dan salmon. Vitamin D juga bisa Anda dapatkan dari salmon dan ikan berlemak lainnya. 5. Zat besi Selama kehamilan, Anda membutuhkan lebih banyak zat besi karena produksi darah Anda meningkat. Zat besi ini digunakan untuk membuat hemoglobin (yang berfungsi untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh Anda dan janin). Kekurangan cadangan atau asupan zat besi selama kehamilan dapat membuat ibu hamil berisiko mengalami anemia zat besi. Anemia zat besi yang berat selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah (BBLR), dan depresi postpartum. Anda bisa mencukupi kebutuhan zat besi Anda dari daging merah tanpa lemak, ayam, ikan, sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli), dan kacang-kacangan. Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehat Kota Semarang Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang MG Setos Jl. Inspeksi Gajahmada , Sekayu, Semarang Telp 024-8415269-8318070
Kesehatan Ibu Hamil
Blighted ovum (anembryonic gestation) atau kehamilan anembrionik adalah kehamilan yang tidak mengandung embrio meskipun terjadi pembuahan di dalam rahim. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab umum terjadinya keguguran pada tiga bulan pertama kehamilan. Blighted ovum biasanya terjadi akibat adanya kelainan kromosom pada fetus yang sedang berkembang. Tubuh ibu akan menghentikan kehamilan ketika menyadari adanya kelainan tersebut. Kelainan kromosom sendiri dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak sempurna serta kualitas sel telur dan sperma yang buruk. Gejala Blighted Ovum Seseorang yang mengalami blighted ovum pada tahap awal umumnya akan merasa bahwa dirinya sedang mengalami kehamilan normal. Hal ini dikarenakan blighted ovum memiliki tanda yang sama dengan kehamilan normal, seperti haid yang terlambat, hasil tes kehamilan yang positif, mual, muntah, dan payudara terasa nyeri. Dalam waktu tertentu, pasien akan mulai merasakan tanda-tanda keguguran, seperti flek atau perdarahan dari vagina, volume darah menstruasi yang lebih banyak dari biasanya, kram pada daerah perut. Terkadang, hasil tes kehamilan masih tetap positif dalam kondisi ini dikarenakan kadar hormon hCG masih tinggi. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Diagnosis Blighted Ovum Dokter akan melakukan USG kehamilan untuk memastikan kantong kehamilan yang telah terbentuk berisi embrio atau tidak. Kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin), hormon yang meningkat saat kehamilan, juga tetap meningkat. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta dan levelnya dapat terus bertambah hingga beberapa waktu, walaupun embrio tidak berkembang. Pengobatan Blighted Ovum Salah satu prosedur penanganan yang dilakukan setelah seseorang didiagnosis blighted ovumadalah dengan membuka serviks kemudian mengangkat kantong kehamilan yang kosong dari dalam rahim. Prosedur ini dinamakan dilatasi dan kuretase (kuret). Selain melalui prosedur kuret, obat-obatan dapat digunakan sebagai pilihan. Baik kuret ataupun obat-obatan memiliki efek samping yang sama, yaitu kram perut. Namun, tingkat perdarahan yang terjadi lebih berat pada pasien yang menggunakan obat-obatan dibandingkan kuret. Selain kedua cara itu, pasien pun dapat memilih untuk membiarkan kandungan gugur secara alami. Biasanya proses ini akan terjadi dengan sendirinya dalam hitungan minggu. Bila Anda ingin mengetahui penyebab keguguran secara pasti, kuret merupakan pilihan yang tepat karena jaringan yang diangkat dapat diperiksa di laboratorium. Pasien yang mengalami blighted ovum tetap dapat hamil dengan baik pada kehamilan selanjutnya. Bila Anda mengalami keguguran berulang, diskusikan bersama dengan pasangan dan dokter kandungan Anda, untuk mencari penyebabnya. Pencegahan Blighted Ovum Blighted ovum biasanya hanya terjadi satu kali. Sayangnya pada sebagian besar kasus, kondisi ini tidak dapat dicegah. Sebagian besar perempuan yang pernah mengalami blighted ovum, dapat tetap hamil dengan baik pada kehamilan selanjutnya. Dianjurkan menunggu 1-3 siklus menstruasi normal untuk merencanakan kehamilan kembali. Anda dan pasangan dapat melakukan tes genetik bila terjadi keguguran yang berulang. Hindari merokok dan konsumsi minuman beralkohol selama mengandung. Saling menjaga kesehatan Anda dan pasangan juga merupakan salah satu bentuk pencegahan secara umum yang dapat dilakukan bersama. Rencanakan dan laluilah proses kehamilan bersama-sama, serta saling berikan dukungan satu sama lain. Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehat Kota Semarang Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang MG Setos Jl. Inspeksi Gajahmada , Sekayu, Semarang Telp 024-8415269-8318070
Kesehatan Ibu Hamil
Kehamilan ektopik adalah kondisi ketika pembuahan sel telur terjadi di luar rahim (biasanya terjadi di salah satu tuba falopi). Kehamilan berawal dari sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma. Dalam proses normal, sel telur yang telah dibuahi ini akan menetap di tuba falopi selama kurang lebih tiga hari, sebelum dilepaskan ke dalam rahim. Di dalam rahim, sel telur ini akan terus berkembang hingga masa persalinan tiba. Namun ada kemungkinan sel telur yang telah dibuahi menempel pada organ selain rahim dan inilah yang disebut kehamilan ektopik. Tuba falopi merupakan organ yang paling sering ditempeli sel telur tersebut. Sementara organ lain yang mungkin menjadi lokasi berkembangnya kehamilan ektopik meliputi rongga perut, ovarium, serta leher rahim atau serviks. Penyebab Kehamilan Ektopik Salah satu penyebab kehamilan ektopik yang paling umum terjadi adalah kerusakan tuba falopi, misalnya karena proses peradangan atau inflamasi. Kerusakan ini akan menghalangi sel telur yang telah dibuahi untuk masuk ke rahim sehingga akhirnya menempel dalam tuba falopi itu sendiri atau organ lain. Di samping itu, kadar hormon yang tidak seimbang atau perkembangan abnormal pada sel telur yang sudah dibuahi terkadang dapat berperan sebagai pemicu. Faktor Risiko Kehamilan Ektopik Terdapat sejumlah faktor yang diduga dapat memicu kehamilan ektopik. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi: Pilihan alat kontrasepsi. Penggunaan alat kontrasepsi jenis spiral atau intrauterine device(IUD) bertujuan untuk mencegah kehamilan. Namun apabila kehamilan tetap terjadi, kemungkinan besar kehamilan ini bersifat ektopik. Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya. Wanita yang pernah mengalami kondisi ini memiliki risiko lebih tinggi untuk kembali mengalaminya. Mengidap infeksi atau inflamasi. Wanita yang pernah mengalami inflamasi tuba falopi atau penyakit radang panggul akibat penyakit seksual menular, seperti gonore atau chlamydia (klamidia), memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kehamilan ektopik. Masalah kesuburan dan pengobatannya terkadang dapat memicu kehamilan ektopik. Proses sterilisasi dan sebaliknya. Prosedur pengikatan tuba atau pembukaan ikatan tuba yang kurang sempurna juga berisiko memicu kehamilan ektopik. Gejala Kehamilan Ektopik Pada awalnya, kehamilan ektopik cenderung tanpa gejala atau memiliki tanda yang mirip dengan kehamilan biasa sebelum akhirnya muncul gejala lain yang mengindikasikan kehamilan ektopik. Di antaranya adalah: Sakit pada perut bagian bawah yang biasanya terjadi di 1 sisi. Nyeri pada tulang panggul. Perdarahan ringan dari vagina. Pusing atau lemas. Mual dan muntah yang disertai rasa nyeri. Nyeri pada bahu. Rasa sakit atau tekanan pada rektum saat buang air besar. Jika tuba falopi sobek, akan terjadi perdarahan hebat yang mungkin memicu hilangnya kesadaran. Kehamilan ektopik termasuk kondisi medis yang membutuhkan penanganan darurat. Karena itu, sebaiknya Anda segera ke rumah sakit jika mengalami gejala-gejala tersebut. Diagnosis Kehamilan Ektopik Selain menanyakan kondisi kesehatan secara umum, dokter akan mengadakan pemeriksaan fisik pada rongga panggul. Tetapi kehamilan ektopik tidak bisa dipastikan hanya melalui pemeriksaan fisik. Dokter juga membutuhkan USG atau tes darah. Metode USG yang paling akurat untuk mendeteksi kehamilan ektopik adalah USG transvaginal. Prosedur ini akan mengonfirmasi lokasi kehamilan ektopik sekaligus detak jantung janin. Pada masa-masa awal kehamilan, terutama 5 hingga 6 minggu awal setelah konsepsi, kehamilan mungkin belum bisa terdeteksi melalui USG. Pada kondisi inilah dokter mungkin akan menganjurkan tes darah untuk mengidentifikasi kehamilan ektopik. Tes ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan hormon hCG (Human chorionic gonadotropin), hormon ini diproduksi plasenta selama awal kehamilan. Pada kehamilan ektopik, kadar hormon hCG cenderung lebih rendah daripada kehamilan normal. Langkah Penanganan Kehamilan Ektopik Sel telur yang telah dibuahi tidak akan bisa tumbuh dengan normal jika tidak berada dalam rahim. Karena itu, jaringan ektopik harus diangkat untuk menghindari komplikasi yang dapat berakibat fatal. Wanita yang dicurigai mengalami kehamilan ektopik harus segera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani penanganan secepatnya. Kehamilan ektopik yang terdeteksi dini tanpa janin yang berkembang secara normal dalam rahim umumnya ditangani dengan suntikan methotrexate. Obat ini akan menghentikan pertumbuhan sekaligus menghancurkan sel-sel yang sudah terbentuk. Dokter akan memantau kadar hCG pasien setelah menerima suntikan. Jika kadar hCG dalam darah pasien tetap tinggi, hal ini biasanya mengindikasikan bahwa pasien membutuhkan suntikan methotrexate lagi. Potensi efek samping obat ini meliputi mual dan muntah. Sakit perut juga dapat muncul pada 3 hari atau 1 minggu setelahnya. Kehamilan ektopik juga dapat ditangani dengan operasi. Prosedur ini biasanya dilakukan melalui operasi lubang kunci atau laparoskopi. Tuba falopi yang ditumbuhi jaringan ektopik akan diperbaiki jika memungkinkan. Komplikasi dan Pencegahan Kehamilan Ektopik Diagnosis yang tidak tepat dan penanganan kehamilan ektopik yang terlambat dapat memicu perdarahan hebat dan bahkan kematian akibat sobeknya tuba falopi atau rahim. Jika mengalami komplikasi ini, pasien harus menjalani operasi darurat melalui bedah terbuka. Tuba falopi kemungkinan dapat diperbaiki, tapi umumnya harus diangkat. Penanganan dengan operasi pun memiliki risiko tersendiri. Bebererapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi perdarahan, infeksi, dan kerusakan pada organ-organ di sekitar bagian yang dioperasi. Kehamilan ektopik tidak bisa dicegah sepenuhnya. Agar terhindar dari kondisi ini, Anda harus menghindari atau mengurangi faktor risikonya. Contohnya adalah dengan menjalani tes darah dan USG sebagai pendeteksian awal atau memantau perkembangan kehamilan. Terutama bagi wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik. Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehat Kota Semarang Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang MG Setos Jl. Inspeksi Gajahmada , Sekayu, Semarang Telp 024-8415269-8318070
Kesehatan Ibu Hamil
Memiliki anak balita tentu punya tantangan tersendiri. Meski baru berusia 2 atau 3 tahun, tingkah lakunya yang aktif ke sana kemari benar-benar bisa membuat Anda kelelahan untuk menghadapinya. Terlebih jika Anda juga baru saja melahirkan anak kedua. Hmmm…. sudah kebayang kan repotnya seperti apa? Lantas, bagaimana cara mengasuh balita jika juga punya anak bayi? Simak 5 tipsnya dalam artikel ini. Cara mengasuh balita saat Anda baru punya bayi lagi Merawat dua anak kecil di rumah tentunya akan melelahkan, terutama bagi ibu. Tapi tenang, berikut ini beberapa tips membagi waktu untuk mengurus balita jika Anda baru punya bayi lagi. 1. Daftarkan si sulung ke playgroup atau PAUD Tips mengasuh balita jika Anda juga bayi yang pertama adalah masukkan si sulung ke playgroup atau Pendidikan Anak Usia dini (PAUD) selama tiga hari dalam seminggu selama beberapa jam. Cara ini selain memberikan kesempatan si sulung untuk berinteraksi sambil belajar dengan teman-temannya, juga akan akan memberikan Anda waktu untuk tidur ataupun bersantai sebentar bersama bayi Anda. 2. Siapkan area khusus bermain di rumah Jika Anda mengasuh balita dan bayi, menyiapkan area di mana anak-anak bisa bermain sendiri sangat penting. Terlebih untuk si sulung. Buatlah area bermain khusus di rumah dengan beragam pilihan permainan yang kreatif dan mengedukasi seperti puzzle, flash card, balok susun, lego dan perlengkapan mewarnai yang umumnya disukai oleh anak. Tempat ini akan jadi tempat favorit si kecil untuk menghabiskan waktu bermain di rumah. Nah, ketika si kecil sedang sibuk bermain, Anda bisa melakukan aktivitas lain, mulai dari menyusui atau bahkan beres-beres rumah. 3. Atur jam tidur siang kedua anak supaya sama Nampaknya memang cara ini akan lebih mudah diucapkan dibandingkan untuk dilakukan. Memang akan membutuhkan waktu dan usaha yang lumayan keras agar bisa membiasakan si kecil tidur siang. Namun, nyatanya dengan mengatur jam tidur siang si kecil dan bayi secara bersamaan akan sedikit membantu ibu untuk bisa sekedar berisitirahat melakukan kegiatan lain di rumah. Tidur siang selain memberikan manfaat agar si kecil bisa beristirahat, juga akan mengajarkan si kecil untuk belajar disiplin waktu. 4. Bercerita bersama Untuk membujuk si sulung agar mau tidur, Anda bisa mengajaknya bercerita. Entah itu cerita tentang dongeng ataupun tentang masa kecilnya. Anda juga bisa menceritakan bagaimana dulu ketika merawat si sulung sewaktu bayi dan kemudian membandingkannya dengan bagaimana Anda merawat ia saat ini. Buatlah cerita yang menarik agar si kecil mau mendengarkan cerita Anda. 5. Beri pengertian Jika si sulung sedang rewel dan manja – tidak benar-benar menangis, hanya mencari perhatian, namun di sisi lain Anda sedang menyusui, pastikan Anda mengatakan dengan halus kepadanya, misalnya “Sebentar ya sayang atau satu menit saja sayang, Ibu mau menyusui adek dulu…” Dengan begitu, anak akan mengerti dan memahami kondisi Anda. Yang harus diperhatikan ketika mengasuh balita jika Anda punya bayi Manfaatkanlah pengalaman Anda dalam mengurus anak pertama, walaupun anak pertama berbeda dengan anak kedua, paling tidak pengalaman saat mengurus anak pertama akan berguna. Jika usia anak Anda terpaut dua tahun atau kurang, hadapi kenyataan bahwa dalam waktu beberapa bulan ke depan Anda akan menghadapi hari-hari yang berat, baik secara logistik, sosial, maupun waktu tidur. Hal ini akan terus berlangsung hingga anak-anak Anda sudah bisa ke toilet sendiri dan sudah bisa melakukan hal-hal kecil sendiri. Lambat laun, pasti Anda akan terbiasa dengan kesibukan mengurus dua anak. Meskipun melelahkan, percayalah hari-hari Anda juga penuh dengan kelucuan, canda dan tawa. Yang terpenting, jangan lupa istirahat selagi bisa dan jaga kondisi kesehatan Anda agar tetap prima untuk mengurusi si buah hati dan keluarga. Selain itu, limpahkan juga kasih sayang yang sama dengan keduanya. Jangan pernah berat sebelah dengan lebih mencintai salah satu di antara mereka. Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehat Bidang Kesehatan Masyarakat DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG
Bayi Baru Lahir
5 Superfood untuk Ibu Hamil Apakah Bunda sudah tahu tentang superfood? Istilah ini pertama kali digunakan oleh Steven G. Pratt, M.D., FACS dari Scripps Memorial Hospital di La Jolla, California, dan University of California di San Diego, Amerika Serikat, yang ia tulis dalam bukunya. Superfood ini adalah jenis makanan yang memiliki kelengkapan nutrisi lebih dibandingkan makanan biasa. Untuk itu, disarankan ibu hamil untuk mengonsumsi superfood ini agar kesehatan ibu dan janin bisa maksimal. Jenis superfood pun ini bermacam-macam! Nah, kali ini saya ingin mereview 5 jenis superfood yang saya konsumsi selama kehamilan! 1. Telur Telur adalah sumber protein yang baik untuk kita. Selain itu, telur juga mengandung vitamin A, B12, mineral dan kolin yang tinggi. Tetapi, American Heart Association menyarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari satu buah telur tiap harinya. Hal ini dikarenakan meskipun telur memiliki beragam jenis kandungan yang baik, telur juga memiliki kolesterol yang tidak baik dikonsumsi terlalu banyak. Selama kehamilan, dalam seminggu saya bisa mengonsumsi lima butir telur. Telur yang saya pilih pun telur ayam kampung organik yang bebas salmonela. Bunda perlu memastikan bahwa telur yang Bunda konsumsi sudah matang dengan baik, ya! Ingat, ibu hamil lebih baik tidak memakan makanan mentah! 2. Brokoli Meskipun banyak yang tidak menyukai brokoli, sebenarnya brokoli ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi! Di dalamnya terdapat karbohidrat, serat, kalsium, dan asam folat. Asam folat ini berguna untuk menghindari terjadinya kecacatan pada janin selama kehamilan. Saya pun cukup sering makan brokoli selama kehamilan meskipun frekuensinya tidak sesering telur. Meskipun begitu saya selalu berusaha untuk memasukkan sayuran hijau ke dalam porsi makanan yang saya konsumsi. 3. Pisang Pisang memiliki kandungan potasium yang tinggi. Oleh karena itu, pisang bisa membantu untuk mengurangi beban cairan di dalam tubuh. Pisang juga mengandung trytophan yang bisa membantu ibu hamil mendapatkan tidur yang lebih nyenyak dan berkualitas. Oh ya, pastikan untuk memakan pisang yang memiliki banyak spot hitam pada kulitnya. Spot hitam menandakan Tumor Necrosis Factor atau sifat anti kanker yang banyak terkandung di dalam pisang tersebut. Pisang selalu menjadi pilihan makan pagi saya dikala sedang terburu-buru dan tidak sempat makan sarapan. Apakah manfaat pisang saya rasakan? Sejujurnya ketika hamil saya tidak mengalami kelebihan cairan dan selalu tidur nyenyak. Mungkin hal tersebut adalah manfaat dari konsumsi pisang dengan rajin! 4. Alpukat Alpukat memiliki kandungan omega-3 dan asam folat yang sangat bagus untuk perkembangan otak bayi. Hal ini jugalah alasan mengapa dokter kandungan kebanyakan menyarankan para ibu yang sedang program hamil untuk mengkonsumsi asam folat! Sayangnya, alpukat merupakan buah yang cukup langka didapatkan selama saya hamil. Banyak yang dijual dalam keadaan belum matang sehingga rasanya pun tidak manis. Kalau saya biasanya mengakalinya dengan membuat alpukat ini menjadi guacamole sehingga snackingpun bisa menjadi menyehatkan! 5. Chia seeds Chia seeds ini mungkin menjadi bahan makanan yang belum cukup dikenal banyak orang di Indonesia. Hal ini dikarenakan chia seeds memang lebih banyak ditemukan di supermarket di mancanegara. Superfood yang berasal dari Amerika Selatan ini mengandung kandungan serat dan omega 3 yang tinggi. Selain itu,chia seeds juga berguna untuk mengurangi kemungkinan terjadinya depresi selama kehamilan. Cara makan chia seeds ini pun sederhana. Bunda tinggal menaburkan chia seeds di sereal atau pun salad. Voila! Saya pun cukup sering mengonsumsi chia seeds! Biasanya langsung dicampurkan ke air putih dan dikonsumsi sesegera mungkin. Saya sendiri mengalami masa kehamilan yang bisa dibilang cukup lancar dan menyenangkan. Meskipun saya tidak tahu seberapa besar hal tersebut dipengaruhi oleh superfood yang dikonsumsi, tapi saya yakin pasti ada manfaatnya. Selain superfood untuk ibu hamil, saya juga berusaha untuk selalu makan makanan dengan gizi dan nutrisi yang seimbang. Nah, bagaimana dengan kalian? Superfood apa saja yang sudah kalian konsumsi dan apa manfaatnya? Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehat Kota Semarang Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang MG Setos Jl. Inspeksi Gajahmada , Sekayu, Semarang Telp 024-8415269-8318070
Kesehatan Ibu Hamil
Waspada Anemia pada Ibu Hamil Di masa kehamilan, bumil umumnya cepat merasa lelah, mengantuk, dan lesu. Hati-hati, bisa jadi itu adalah gejala anemia. Jika diabaikan, bukan hanya dapat mengganggu kehamilan Bunda saja, tapi juga membahayakan keselamatan janin dan diri Bunda sendiri. Badan kesehatan internasional, WHO, pernah melaporkan bahwa 37-75% ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia. Wanita hamil memang lebih rentan terhadap penyakit ini. Bumil rentan terkena anemia karena selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan sel darah merah dan zat besi meningkat untuk memenuhi kebutuhan janin dan plasenta. Lalu, apa saja dampak anemia pada kehamilan dan bagaimana cara mengatasi anemia pada ibu hamil? Gejala dan Penyebab Anemia Menurut dr. Irham Suheimi, Sp.OG(K) dari RS Bunda, Jakarta, penyakit anemia atau biasa dikenal dengan istilah "kurang darah" adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (Hb) yaitu protein pembawa oksigen di dalam sel darah merah, berada di bawah angka normal. Berdasarkan batasan jumlah sel darah merah yang telah ditetapkan WHO, wanita hamil dinilai mengalami anemia jika kadar Hb dalam tubuhnya kurang dari 11g/100mL, terutama di trimester 1 dan 3. Diagnosis ini dapat diketahui melalui pemeriksaan darah atau kadar Hb. Untuk itu, Bunda perlu mewaspadai penyakit ini dengan mengenali gejala umumya, yaitu: 1. Wajah terlihat pucat, berwarna putih-kekuningan. 2. Kelopak mata bagian dalam berwarna pucat. 3. Sesak napas akibat jumlah sel darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen di dalam tubuh. 4. Merasa lesu, tidak bergairah, dan selalu mengantuk akibat kurangnya oksidasi dan pasokan energi dalam tubuh. 5. Sakit kepala, pandangan berkunang-kunang setelah berdiri dari duduk yang disebabkan kurangnya suplai oksigen ke otak. 6. Mudah terinfeksi penyakit. Penyebab anemia pada kehamilan umumnya akibat ketidakseimbangan antara zat besi dengan meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi. Anemia jenis ini disebut defisiensi zat gizi besi yang menjadi penyebab dari 75 persen kasus anemia pada kehamilan. Defisiensi zat gizi besi juga dapat terjadi pada ibu hamil yang mengalami mual dan muntah berlebihan atau memiliki penyakit kronik. Untuk mencegah defisiensi zat besi selama kehamilan, WHO telah merekomendasikan konsumsi suplemen zat besi 60mg/hari. Pemberian suplemen ini dimulai saat kehamilan diketahui dan terus diberikan sepanjang masa kehamilan. Anemia Jenis Lain Selain defisiensi zat besi, ada pula 3 jenis anemia lainnya yang mungkin saja diderita ibu hamil. Jenis anemia ini diklasifikasikan berdasarkan ukuran sel dan hemoglobin yang dikandung, yakni: 1. Makrositik. Pada anemia jenis ini ukuran hemoglobin bertambah besar dan jumlahnya pun bertambah banyak. Anemia makrositik diakibatkan karena kekurangan vitamin B dan asam folat. Ini adalah jenis anemia yang juga sering dialami bumil. Itu sebabnya dokter kandungan selalu memberikan suplemen yang mengandung zat besi dan asam folat pada bumil. 2. Mikrositik. Kebalikan dari anemia makrositik, pada anemia mikrositik ukuran hemoglobin mengecil akibat kekurangan zat besi, gangguan sintesis darah, dan gangguan metabolisme zat besi lainnya. Ini adalah jenis anemia yang banyak diderita masyarakat di wilayah Asia Tenggara, salah satu contoh anemia mikrositik adalah Thalassemia. 3. Normositik. Jenis anemia ini biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami pendarahan atau seseorang yang metabolisme sel darah merahnya tidak berfungsi dengan baik akibat penyakit ginjal, hati, atau leukimia. Untuk mengatasi anemia jenis ini, penyakitnya harus diobati dulu baru kemudian kekurangan zat besinya dipenuhi. Dampak Anemia pada Kehamilan Jika tidak segera ditangani, anemia dapat berpengaruh buruk pada kesehatan ibu dan janinnya. “Penyakit anemia bisa menggangu pertumbuhan janin di dalam kandungan, sebab janin tidak akan mendapatkan suplai oksigen dan makanan yang baik,” jelas dr. Irham. Akibatnya bayi akan terlahir dengan berat badan rendah dan bisa saja menderita cacat bawaan. Beberapa penelitian bahkan telah menemukan adanya hubungan antara bumil yang menderita anemia di trimester satu dan dua dengan kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu). Risiko bagi ibu yang menderita anemia berat selama kehamilan adalah mengalami keguguran, mengalami komplikasi selama proses melahirkan karena ia tidak memiliki energi yang cukup untuk mengejan. Selain itu, risiko pendarahan saat melahirkan juga akan meningkat. Cara Menangani dan Mencegah Anemia pada Kehamilan Anemia pada kehamilan sebenarnya bisa dicegah sebelum terjadi kehamilan. Saat merencanakan kehamilan, makanlah makanan bergizi seimbang, terutama makanan yang kandungan zat besinya tinggi. Contoh makanan yang kaya kandungan zat besi adalah makanan sumber hewani. Zat besi di dalam sumber makanan ini dapat diserap tubuh dengan baik, yaitu sekitar 15 persen. Makanan sumber nabati juga banyak yang mengandung zat besi, tetapi tubuh tidak dapat menyerap dengan baik, hanya sekitar 3 persen saja. Minum juga satu tablet penambah darah setiap minggu secara teratur, dan satu tablet sehari pada masa haid. Namun, jika kehamilan sudah terlanjur terjadi, untuk mencegah anemia Bunda perlu meningkatkan status gizi Bunda dengan asupan makanan yang seimbang. Berikut ini beberapa penanganan anemia saat sedang kehamilan: 1. Makanlah makanan yang bergizi lengkap dan mengandung zat besi. Misalnya susu, hati, ikan teri, beras merah, brokoli, oatmeal. 2. Makan juga makanan yang membantu proses penyerapan zat besi seperti buah-buahan yang mengandung vitamin C, daging ayam, dan ikan. 3. Hindari makanan yang mengganggu penyerapan zat besi seperti kopi dan teh. 4. Saat melakukan konsultasi bulanan ke dokter kandungan, lakukan pemeriksaan darah dan kadar Hb Bunda. 5. Minumlah suplemen makanan penambah zat besi, tentunya sesuai saran dan persetujuan dokter. 6. Hindari diet berlebihan agar produksi sel darah merah Bunda tidak terganggu. 7. Terakhir, cukup istirahat. Ketika sedang hamil, Bunda memang perlu memberikan perhatian yang lebih akan kebutuhan nutrisi tubuh Bunda. Hal ini sangat penting mengingat nutrisi yang Bunda konsumsi tidak hanya untuk diri Bunda saja tetapi juga untuk perkembangan janin dalam kandungan. Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu penyakit yang cukup banyak terjadi, Untuk itu, perhatikan kebutuhan zat besi Bunda baik ketika sudah memasuki masa kehamilan maupun ketika masih merencanakan kehamilan. (GS/OCH) Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehata Kota Semarang Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang MG Setos Jl. Inspeksi Gajahmada , Sekayu, Semarang Telp 024-8415269-8318070
Kesehatan Ibu Hamil
Manfaat Buah Kurma Untuk Ibu Hamil Ketika hamil, Bunda disarankan untuk mengonsumsi makanan tak hanya dalam jumlah yang lebih banyak, tapi juga bergizi karena makanan yang Bunda makan juga akan berimbas pada kondisi janin. Salah satu buah yang kaya nutrisi dan disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil adalah kurma. Buah yang banyak dikonsumsi pada bulan Ramadan ini menyimpan sejuta manfaat untuk ibu hamil. Berikut beberapa di antaranya. Mengurangi Risiko Anemia Saat awal kehamilan, mungkin beberapa ibu hamil akan mengalami gejala anemia atau kekurangan darah. Hal ini wajar karena tubuh memerlukan pasokan darah yang lebih banyak untuk mengalirkan nutrisi ke janin. Jika tubuh kekurangan darah, maka penyaluran oksigen dan sari makanan ke janin juga akan terhambat. Oleh sebab itu, Bunda perlu mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi untuk menambah darah seperti buah kurma. Mengatasi Rasa Letih Akibat Morning Sickness Ketika memasuki masa awal kehamilan, kondisi hormon yang tidak stabil bisa menyebabkan Bunda merasa mual. Pada umumnya, gejala ini muncul di pagi hari saat bangun tidur. Gejala ini disebut morning sickness dan akan membuat tubuh terasa letih karena kekurangan energi. Kurma mengandung gula yang dapat dicerna untuk dibakar menjadi energi. Dengan manfaat buah kurma yang satu ini, Bunda bisa menyegarkan kembali tubuh yang kelelahan karena morning sickness. Sumber Kalsium Selain zat besi, kurma juga mengandung kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin selama masa kehamilan. Sebetulnya tak hanya untuk janin, kandungan kalsium pada buah kurma juga bermanfaat untuk Bunda sendiri. Ketika hamil, Bunda memerlukan asupan kalsium yang lebih banyak agar tulang-tulang tubuh bisa menopang berat badan yang semakin bertambah. Nah, buah kurma yang mengandung kalsium bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan kalsium. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Manfaat buah kurma yang lainnya adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini berkat kandungan tanin di dalamnya. Selama masa kehamilan, Bunda harus menjaga tubuh agar tetap sehat karena jika Bunda sakit, maka hal ini juga akan mempengaruhi kondisi janin. Tanin ini juga berperan sebagai zat anti infeksi dalam tubuh sehingga bisa membantu menangkal serangan kuman dan bakteri. Mengurangi Sembelit Seperti buah-buahan lain pada umumnya, kurma juga mengandung serat sehingga manfaat buah kurma juga bisa untuk mengatasi masalah susah buang air besar. Sembelit pada ibu hamil bisa berpengaruh pada kondisi bayi yang ada di dalam janin. Pada saat mengejan, maka otot perut mengalami kontraksi sehingga untuk menghindari hal ini, konsumsilah buah kurma yang banyak mengandung serat. Meskipun buah yang satu ini identik dengan momen Ramadan, Bunda tetap bisa membelinya di swalayan terdekat. Tak hanya untuk ibu hamil, kurma juga baik dikonsumsi oleh Bunda menyusui karena mengandung oksitosin yang berfungsi untuk melancarkan ASI. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, konsumsi buah kurma sekarang juga. Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehata Kota Semarang Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang MG Setos Jl. Inspeksi Gajahmada , Sekayu, Semarang Telp 024-8415269-8318070
Kesehatan Ibu Hamil
Anak Kedua Lahir, Bagaimana Memberi Pengertian Kepada Si Sulung? Memberi pengertian kepada buah hati pertama bahwa dirinya akan segera memiliki adik bukanlah hal bisa disepelekan. Apalagi jika buah hati pertama anda masih berusia balita. Sesaat setelah adiknya lahir dan semua orang lebih memperhatikannya, si sulung akan merasa terabaikan. Nah, agar hal semacam ini tidak sampai terjadi, ada baiknya jika ladies segera memberi pengertian kepada anak sulung anda. Tidak perlu menunggu hingga si adik lahir; saat berada dalam masa kehamilan pun anda sudah bisa “memperkenalkan” adiknya kepada sang kakak Dalam proses ini, ada baiknya jika ladies mulai melibatkan si kecil dalam setiap tahapan kehamilan yang anda lalui. Misalnya, ketika anda baru saja melakukan USG dan menerima hasilnya, pastikan bahwa si kakak mengetahuinya. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dalam menjelaskan kepadanya. Kemudian, agar si kakak semakin senang, tunjukkan koleksi foto-foto bayi mereka dan ceritakan tentang masa bayinya. Di tengah proses melibatkan si sulung dalam proses kehamilan anda, penting bagi ladies untuk mulai memberi pengertian kepada mereka; sebagai seorang kakak, tanggung jawab seperti apa yang harus mereka penuhi. In short, tell them your expectation. Setelah si adik lahir, akan ada momen di mana buah hati pertama anda merasa kehilangan perhatian dan mencari cara untuk mendapat perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Jika buah hati pertama melakukan hal tersebut, never angry to them. Sebaliknya, gunakan joke-joke kecil untuk mengatasi hal ini. Becandaan yang anda gunakan akan membuat mereka lupa akan sibling rivalry yang tengah terjadi. Next, untuk mencegah sibling rivalry dan membangun kedekatan antara kakak dan adik, hal yang perlu ladies lakukan adalah meng-encourage buah hati anda untuk memiliki semangat kebersamaan. Hal ini bisa dikembangkan dengan cara memberi kesempatan kepada dua buah hati untuk bermain bersama maupun menyelesaikan sebuah tantangan dalam game bersama. Hal lain yang juga tidak kalah penting dalam mencegah sibling rivalry adalah tidak menjadikan salah satu buah hati sebagai yang paling favorite. Usahakan agar anda bersikap adil dan membagi waktu dengan baik—meskipun faktanya buah hati kedua nantinya akan membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan sang kakak. Selalu katakana kepada si sulung bahwa anda menyayangi keduanya. Yang terakhir dan penting untuk disimak adalah jangan membandingkan anak. Kebiasaan membandingkan si sulung dan adiknya bukanlah hal yang baik. Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya perasaan minder pada salah satu pihak. Ketika anak melakukan perbuatan terpuji, berikan pujian. Sedangkan ketika mereka nakal, nasehati dengan baik. Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehat Kota Semarang Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang MG Setos Jl. Inspeksi Gajahmada , Sekayu, Semarang Telp 024-8415269-8318070
Kesehatan Ibu Hamil
PERSIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN Memasuki trimester akhir kehamilan, Bunda dan Ayah sudah harus mulai melakukan persiapan persalinan. Kehadiran seorang anak pasti menjadi hal yang selalu dinanti dalam sebuah keluarga. Namun pengetahuan yang kurang mengenai proses kelahiran, tidak jarang menambah timbulnya kekhawatiran bahkan menimbulkan masalah baru. Persiapan Persalinan Menyambut Kehadiran Si Buah Hati Bagi pasangan suami istri yang sedang menanti kelahiran buah hatinya, persiapan persalinan apa saja yang harus diperhatikan? 1. Ketahui Taksiran Persalinan Untuk mempersiapkan kelahiran bayi, sebelumnya Bunda tentu harus tahu kapan perkiraan persalinan atau HPL akan terjadi. Persalinan bisa diperkirakan dengan menghitung sejak kapan hari pertama haid terakhir si ibu. Kehamilan berlangsung kurang lebih 40 minggu sejak hari pertama haid terakhir. Namun apabila Bunda lupa kapan hari pertama haid terakhir sebelum hamil, dokter atau bidan bisa memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan dari hasil pemeriksaan fisik Bunda, baik dengan melihat tinggi puncak rahim atau dengan USG. Oleh karena itu sebaiknya tanyakan kepada dokter atau bidan kapan taksiran persalinan kehamilan Bunda ya. 2. Persiapan Biaya Persalinan Persiapan persalinan berikutnya yang harus diperhatikan adalah biaya. Besar atau kecil, persalinan tentu memerlukan biaya. Oleh karena itu, sebaiknya Bunda dan Ayah sudah mempersiapkan biaya untuk persalinan minmal satu bulan sebelum waktu kelahiran. Biaya bisa Bunda dan Ayah sesuaikan dengan tarif persalinan di rumah sakit atau bidan di mana Bunda akan merencanakan p ersalinan. Selain itu, Bunda dan Ayah juga harus menyesuaikan anggaran dengan perkiraan jenis persalinan. Kalau kehamilan Bunda tanpa komplikasi dan persalinan diperkirakan berlangsung secara normal, maka biaya persalinan dianggarkan untuk persalinan normal. Akan tetapi apabila dokter memperkirakan persalinan harus berlangsung dengan cara bedah caesar misalnya, berarti anggarkan biaya untuk cara persalinan bedah caesar tersebut. 3. Menentukan Tempat di mana Persalinan akan Berlangsung Hal ini tidak kalah penting. Jangan sampai menjelang lahirnya si buah hati, Bunda dan Ayah masih belum memilih tempat persalinan. Apakah persalinan akan berlangsung di rumah dengan mendatangkan dokter atau bidan yang bisa menerima panggilan, atau di rumah bersalin, atau rumah sakit. Saat memilih tempat bersalin, Bunda dan Ayah bisa mempertimbangkan hal-hal berikut: 1. Jarak tempat bersalin dengan rumah. 2. Kualitas pelayanannya. 3. Ketersediaan tenaga penolong. Jangan sampai anda sudah datang ternyata petugasnya tidak ada. 4. Fasilitas yang dimiliki. Kalau persalinan harus berlangsung dengan bedah caesar, tentu harus memilih rumah sakit/klinik bersalin yang memiliki fasilitas untuk itu.Kemampuan pembiayaan. Setiap klinik/rumah sakit memiliki ketentuan tarif yang beragam. Oleh karena itu pertimbangkan hal ini sebelum memutuskan di mana akan melahirkan. 4. Persiapan Terhadap Resiko Komplikasi Kehamilan/Persalinan yang Mungkin Terjadi Preeklampsi, perdarahan sebelum melahirkan, posisi bayi yang tidak normal, kondisi bayi yang mengancam jiwanya merupakan komplikasi yang kadang terjadi saat persalinan dan memerlukan penanganan khusus. Mencari tahu segala informasi ini juga menjadi persiapan persalinan yang harus dilakukan. 5. Persiapan Persalinan Apa Saja yang Harus Dilakukan Bila Saatnya Melahirkan Tiba Hal pertama yang harus Bunda lakukan ketika saat persalinan tiba adalah: TENANG. Mengapa? karena persalinan merupakan proses fisiologis yang terjadi hampir kepada setiap wanita. Ayah bisa menemani Bunda menjelang lahirnya si buah hati ya. Keberadaan Ayah pasti akan membuat Bunda lebih rileks dan tenang. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi pasti sangat seru ya, Bunda. Terlebih jika si buah hati merupakan anak pertama. Tentu Bunda dan Ayah akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat baik. Mulai dari pakaian, popok, kaus kaki dan tangan, tempat tidur bayi, perlengkapan mandi, dan masih banyak lagi. Berbelanja kebutuhan si kecil menjelang kelahirannya pasti akan membuat Ayah dan Bunda semakin tidak sabar untuk menyambut kehadirannya di keluarga kecil Ayah dan Bunda. Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehat Kota Semarang Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang MG Setos Jl. Inspeksi Gajahmada , Sekayu, Semarang Telp 024-8415269-8318070
Kesehatan Ibu Hamil
GIZI HAMIL TRIMESTER 1 Pengertian Status Gizi Ibu Hamil Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yag harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil. Kebutuhan gizi ibu hamil trimester satu Trimester pertama, saat kehamilan mencapai usia 1-3 bulan adalah masa penyesuaian tubuh ibu terhadap awal kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama ini, pertumbuhan janin masih lambat dan penambahan zat-zat gizinya pun masih relatif kecil. Pada tahap ini, ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa untuk menyimpan zat gizi sebanyak-banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada trimester berikutnya. Dalam keadaan ini, biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-muntah, dan tidak berselera makan, sehingga asupan makanan perlu diatur. Makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk kering, porsi kecil, dan frekuensi pemberian yang sering. Jika diperlukan, bisa juga mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral untuk menunjang pertumbuhan janin. Namun hal itu perlu dikonsultasi dengan dokter atau ahli gizi tertentu. Jenis nutrisi pada ibu hamil trimester pertama : 1. Folat Folat sangat diperlukan pada trimester pertama kehamilan. Bahkan, sangat disarankan untuk memenuhi nutrisi ini sebelum hamil. Mengapa? Karena pada awal kehamilan folat sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Kekurangan asupan folat pada trimester pertama kehamilan dapat mengakibatkan bayi mengalami cacat lahir. Bunda bisa mendapatkan folat dari sayuran hijau (seperti bayam, asparagus, dan brokoli), buah sitrus (seperti jeruk), dan kacang-kacangan. Beberapa dari Bunda mungkin juga perlu mendapatkan suplemen asam folat saat hamil. 2. Protein Fungsi utama protein adalah sebagai zat pembangun tubuh, di mana dibutuhkan untuk membentuk sel-sel baru dan juga untuk memperbaiki sel-sel. Sehingga, protein sangat diperlukan pada trimester pertama kehamilan, di mana banyak terjadi perkembangan sel, jaringan, dan organ pada janin.Protein bisa Bunda dapatkan dengan mudah, dari telur, tahu, tempe, ikan, ayam, daging, kacang-kacangan, susu, dan produk susu. Dalam sehari, Bunda perlu mengonsumsi makanan sumber protein setidaknya 2-3 porsi. 3. Vitamin A Kebutuhan vitamin Bunda sedikit meningkat pada saat kehamilan.Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan penglihatan bayi, juga untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Vitamin A juga dibutuhkan untuk perkembangan sel-sel bayi dalam kandungan. Bunda bisa mendapatkan vitamin Bunda dari sayuran dan buah-buahan.Sebaiknya hindari konsumsi ati dan produknya (seperti minyak hati ikan kod). Kandungan vitamin A yang sangat tinggi dalam ati justru dapat membahayakan kehamilan. Bunda mungkin tidak butuh untuk mengonsumsi suplemen vitamin A. 4. Kalsium dan vitamin D Kedua nutrisi ini dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan tulang dan giginya. Kalsium juga membantu melancarkan peredaran darah, serta kerja sistem otot dan saraf. Bunda bisa memeroleh kalsium dari susu dan produknya, seperti keju dan yogurt. Sayuran tertentu juga mengandung kalsium, seperti brokoli dan kale. Kalsium juga bisa didapatkan dari ikan yang dimakan bersama tulangnya, seperti ikan teri, sarden, dan salmon. Vitamin D juga bisa Bunda dapatkan dari salmon dan ikan berlemak lainnya. 5. Zat besi Selama kehamilan, Bunda membutuhkan lebih banyak zat besi karena produksi darah Bunda meningkat. Zat besi ini digunakan untuk membuat hemoglobin (yang berfungsi untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh Bunda dan janin). Kekurangan cadangan atau asupan zat besi selama kehamilan dapat membuat ibu hamil berisiko mengalami anemia zat besi. Anemia zat besi yang berat selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah (BBLR), dan depresi postpartum. Bunda bisa mencukupi kebutuhan zat besi dari daging merah tanpa lemak, ayam, ikan, sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli), dan kacang-kacangan. Pola Makan Ibu Hamil Trimester 1 Pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti yang telah disebutkan di atas seringkali mengalami hambatan. Di antaranya adalah kondisi ibu hamil trimester 1 yang sering mengalami mual dan muntah. Hal ini menyebabkan asupan nutrisi menjadi tidak maksimal. Karenanya, ibu hamil harus mengatur pola makan dengan baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik. Ibu bisa melakukan langkah-langkah sederhana sebagaimana berikut. · Siapkan makanan kecil yang bisa dimakan saat mual datang. · Makan sesering mungkin dalam porsi kecil dan sesuai jadwal. · Hindari minum banyak 30 menit sebelum dan sesudah makan. · Makan makanan dengan jenis bervariasi dan kaya nutrisi. · Makan makanan kaya karbohidrat agar terhindar rasa lemas dan lesu. · Makan makanan berserat untuk menghindari sembelit. · Konsumsi buah segar secara langsung atau dalam bentuk jus. Bisa juga konsumsi buah dalam keadaan dingin. Untuk mengatasi mual, konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C. · Perbanyak minum air putih · Hindari makanan pedas, berlemak dan mengeluarkan gas. Nutrisi ibu hamil trimester 1 merupakan hal yang penting untuk mendapatkan perhatian yang serius. Asupan nutrisi ibu hamil sangat berpengaruh pada perkembangan pada pertumbuhan janin. Dengan nutrisi yang tepat, ibu sehat dan bayi lahir dengan selamat. Ibu hamil juga dianjurkan untuk memilih varian makanan yang sesuai dengan kondisi hamil trimester 1 yang umumnya mengalami mual dan muntah di pagi hari atau biasa disebut morning sickness. Salam GIAT Gerakan Ibu Anak Sehata Kota Semarang Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang MG Setos Jl. Inspeksi Gajahmada , Sekayu, Semarang Telp 024-8415269-8318070
Kesehatan Ibu Hamil